Individu, Keluarga dan Masyarakat 2
Makna Individu
Manusia adalah makhluk individu. Makhluk
individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat
dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya. Pendapat lain bahwa manusia sebagai
makhluk individu, tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa raga,
melainkan juga dalam arti bahwa tiap-tiap orang itu merupakan pribadi(individu)
yang khas menurut corak kepribadiannya, termasuk kecakapan-kecakapan serta
kelemahan-kelemahannya.
Makna
Keluarga
Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang
paling penting di dalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah group yang
terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit
banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak.
Makna
Masyarakat
Seperti halnya dengan definisi sosiologi yang
banyak jumlahnya kita dapati pula definisi-definisi tentang masyarakat yang
juga tidak sedikit. Mengenai arti masyarakat ini, baiklah di sini kita
kemukakan beberapa definisi mengenai masyarakat itu, seperti misalnya :
1. R. Linton : Setiap kelompok manusia yang
telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu mengorganisasikan
dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan
batas-batas tertentu
2. M.J Herskovist : Kelompok individu yang
diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu
3. J.L Gillin dan J.P Gillin : kelompok
manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan
persatuan yang sama
4. S.R Steinmetz : Kelompok manusia yang
terbesar yang meliputi pengelompokkan-pengelompokkan manusia yang lebih kecil,
yang mempunyai hubungan yang erat dan teratur
5. Hasan Shadily : Golongan besar atau kecil
dari beberapa manusia, dengan atau karena sendirinya, bertalian secara golongan
dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.
Hubungan Individu dengan keluarga dan
masyarakat
1. Hubungan Individu dengan
Keluarga
Individu memiliki relasi mutlak dengan keluarga. Ia
dilahirkan dari keluarga, tumbuh dan berkembang untuk kemudian membentuk
sendiri keluarga batinnya. Terjadi hubungan dengan ibu, ayah, dan kakak – adik.
Dengan orang tua, dengan saudara – saudara kandung, terjalin relasi biologis
yang disusul oleh relasi psikologis dan sosial pada umumnya.
Peranan-peranan dari setiap anggota keluarga merupakan resultan dari relasi biologis, psikologis, dan sosial. Relasi khusus oleh kebudayaan lingkungan keluarga dinyatakan melalui bahasa (adat-istiadat, kebiasaan, norma-norma, bahkan nilai-nilai agama sekalipun). Masalah kekerabatan seperti adanya marga dan keluarga besar banyak di bahas dalam antropologi, yang menunjukkan kelakuan dan tindakan secara tertib dan teratur dalam berbagai deferensi peran dan fungsinya melalui proses sosialisasi atau internalisasi.
Peranan-peranan dari setiap anggota keluarga merupakan resultan dari relasi biologis, psikologis, dan sosial. Relasi khusus oleh kebudayaan lingkungan keluarga dinyatakan melalui bahasa (adat-istiadat, kebiasaan, norma-norma, bahkan nilai-nilai agama sekalipun). Masalah kekerabatan seperti adanya marga dan keluarga besar banyak di bahas dalam antropologi, yang menunjukkan kelakuan dan tindakan secara tertib dan teratur dalam berbagai deferensi peran dan fungsinya melalui proses sosialisasi atau internalisasi.
2. Hubungan Individu dengan
Masyarakat
Masyarakat merupakan satuan lingkungan sosial yang bersifat makor. Aspek teritorium kurang ditekankan. Namun aspek keteraturan sosial dan wawasan hidup kolektif memperoleh bobo yang lebih besar. Kedua aspek itu munjuk kepada derajat integrasi masyarakat karena keteraturan esensial dan hdup kolektif ditentukan oleh kemantapan unsur – unsur masyarakat yang terdiri dari pranat, status, dan peranan individu. Variabel – variabel tersebut dipakai dalam mengkaji dan menjelaskan fenomena masyarakat menurut persepsi makro.
Sifat makro diperoleh dari kenyataan, bahwa masyarakat pada hakiaktnya terdiri dari sekian banyak komunias yang berbeda, sekaligus mencakup berbagai macam keluarga, lembaga dan individu – individu.
Hubungan individu dengan masyarakat dalam persepsi makro lebih bersfiat sebagai abstraksi. Kejahatan dalam masyarakat mako merupakan gejala yang menyimpang dari norma keteraturan sosial, sekaligus dapat berperan sebagai indikator tinggi – rendahnya keamanan lingkungan untuk penghuni dan golongan masyarakat dari status tersebut.
Masyarakat merupakan satuan lingkungan sosial yang bersifat makor. Aspek teritorium kurang ditekankan. Namun aspek keteraturan sosial dan wawasan hidup kolektif memperoleh bobo yang lebih besar. Kedua aspek itu munjuk kepada derajat integrasi masyarakat karena keteraturan esensial dan hdup kolektif ditentukan oleh kemantapan unsur – unsur masyarakat yang terdiri dari pranat, status, dan peranan individu. Variabel – variabel tersebut dipakai dalam mengkaji dan menjelaskan fenomena masyarakat menurut persepsi makro.
Sifat makro diperoleh dari kenyataan, bahwa masyarakat pada hakiaktnya terdiri dari sekian banyak komunias yang berbeda, sekaligus mencakup berbagai macam keluarga, lembaga dan individu – individu.
Hubungan individu dengan masyarakat dalam persepsi makro lebih bersfiat sebagai abstraksi. Kejahatan dalam masyarakat mako merupakan gejala yang menyimpang dari norma keteraturan sosial, sekaligus dapat berperan sebagai indikator tinggi – rendahnya keamanan lingkungan untuk penghuni dan golongan masyarakat dari status tersebut.
Pengertian urbanisasi
Urbanisasi mengacu pada
pergeseran populasi dari daerah pedesaan ke perkotaan, "peningkatan
bertahap jumlah orang yang tinggal di daerah perkotaan", dan cara-cara di
mana setiap masyarakat menyesuaikan diri dengan perubahan ini. Hal ini
secara khusus merujuk kepada proses di mana kota-kota yang terbentuk menjadi
lebih besar karena lebih banyak orang mulai tinggal dan bekerja di daerah
tersebut.
Proses urbanisasi
Proses Terjadinya Urbanisasi di
karenakan faktor urbanisasi, antara lain factor – factor urbanisai di bagi
menjadi 3 yakni :
A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
1. Kehidupan kota yang lebih modern
2. Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
3. Banyak lapangan pekerjaan di kota
4. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan
berkualitas
B. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
1. Lahan pertanian semakin sempit
2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
3. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di
desa
4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
5. Diusir dari desa asal
6. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
C. Keuntungan Urbanisasi
1. Memoderenisasikan warga desa
2. Menambah pengetahuan warga desa
3. Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
4. Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa
SUMBER
https://yellowreddk.wordpress.com/2014/10/11/ilmu-sosial-dasar-individu-keluarga-dan-masyarakat/
https://dianalfidarmawan.blogspot.com/2014/11/pengertian-dan-2-golongan-masyarakat.html
http://kharistyhasanah.blogspot.com/2010/10/pengertian-masyarakat.html
https://ciptadestiara.wordpress.com/category/makna-individu/
http://jihankoswara7.blogspot.com/2015/10/hubungan-individu-keluarga-dan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Urbanisasi
https://ciptadestiara.wordpress.com/category/proses-urbanisasi/
0 comments :
Post a Comment